Cara Menghindari Pecah Kongsi dengan Rekan Bisnis!

Hive Five – Solusi Legalitas & Bisnis Anda. Dalam dunia bisnis, kerja sama adalah hal yang umum. Membentuk kemitraan atau mendirikan usaha bersama rekan bisnis bisa menjadi cara efektif untuk menggabungkan kekuatan, pengalaman, dan modal. Namun, seperti pernikahan, kemitraan bisnis juga memiliki risiko konflik, bahkan hingga pecah kongsi.

Pecah kongsi adalah kondisi ketika dua atau lebih pemilik usaha memutuskan untuk mengakhiri kerja sama karena perbedaan pandangan, tujuan, atau bahkan konflik personal. Ini bisa berujung pada pembubaran usaha, kerugian finansial, hingga dampak hukum.

Agar hal ini tidak terjadi, Anda bisa menerapkan beberapa langkah penting berikut ini:

Cara Menghindari Pecah Kongsi

1. Samakan Visi dan Misi

Sebelum memulai usaha bersama, pastikan Anda dan rekan bisnis memiliki tujuan jangka panjang yang sama. Apakah ingin membangun usaha untuk ekspansi besar? Atau ingin bisnis tetap kecil namun stabil? Jika visi dan misi tidak selaras dari awal, perpecahan hanya tinggal menunggu waktu.

2. Pisahkan Kontribusi Awal dari Kontribusi Kelanjutan

Banyak konflik bermula dari perasaan tidak adil soal siapa berkontribusi lebih. Bedakan modal awal (uang, ide, aset) dengan kontribusi berkelanjutan (tenaga, waktu, relasi). Semua bentuk kontribusi harus dicatat dan diakui secara transparan sejak awal.

3. Fokus Pada Kontribusi yang Diberikan

Daripada memperdebatkan siapa pemilik paling besar, lebih baik fokus pada kontribusi aktif dalam operasional bisnis. Pembagian hasil dan keputusan harus berdasarkan kontribusi yang terus diberikan, bukan hanya modal awal.

4. Tentukan Peran dan Ukuran Kesuksesan

Masing-masing mitra harus memiliki peran yang jelas dalam organisasi: apakah sebagai direktur, komisaris, atau manajer operasional? Ukur juga kesuksesan berdasarkan parameter yang disepakati bersama, misalnya omzet, jumlah klien, atau profit margin.

5. Tetapkan Cara Mengambil Keputusan

Buat kesepakatan tentang mekanisme pengambilan keputusan. Mana yang harus disetujui semua pihak? Mana yang bisa dilakukan secara mandiri? Ini penting untuk menghindari kebingungan dan konflik dalam menjalankan usaha.

6. Miliki Mekanisme Penyelesaian Konflik

Jangan menunggu konflik muncul dulu baru cari solusi. Sejak awal, Anda dan mitra bisnis perlu menyusun perjanjian kerja sama (MoU atau Akta Pendirian) yang mencantumkan cara menyelesaikan perselisihan baik melalui musyawarah, mediasi, arbitrase, atau jalur hukum.

FAQ: Seputar Pecah Kongsi

1. Apakah pecah kongsi bisa dicegah secara hukum? Ya. Dengan membuat perjanjian kerja sama atau perjanjian pendiri PT yang disahkan secara notarial dan memuat ketentuan rinci tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak.

2. Apa saja penyebab umum pecah kongsi? Beberapa penyebab umum adalah perbedaan visi, ketidakjelasan pembagian hasil, konflik personal, hingga kesalahpahaman dalam pengambilan keputusan bisnis.

3. Bagaimana jika pecah kongsi sudah terjadi? Sebaiknya segera konsultasikan dengan pihak hukum atau notaris untuk melakukan perubahan akta, pengalihan saham, atau pembubaran perusahaan sesuai peraturan yang berlaku.

Penutup

Pecah kongsi bukan hanya masalah emosional, tapi bisa berdampak serius pada stabilitas bisnis. Oleh karena itu, penting untuk membangun pondasi kerja sama yang sehat dan legal sejak awal.

Hive Five siap membantu Anda menyusun perjanjian bisnis, mendirikan PT, hingga membuat kontrak kemitraan yang kuat secara hukum agar bisnis Anda tetap solid dan tumbuh bersama.

🔗 Hubungi Hive Five sekarang untuk konsultasi hukum dan legalitas bisnis yang terpercaya.

Tags : 

Bisnis

Share This :